Ibu, Ini 7 Ciri-Ciri Dehidrasi pada Anak yang Wajib Dipahami!
Siapa bilang bahwa dehidrasi hanya terjadi orang dewasa? Nyatanya, dehidrasi pada anak juga adalah hal yang lumrah. Makanya, Ibu perlu paham mengenai apa itu dehidrasi pada anak dan apa saja ciri-cirinya. Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu Dehidrasi pada Anak?
Dehidrasi adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cairan yang cukup untuk berfungsi secara optimal dan memiliki dampak yang buruk terutama pada anak. Anak-anak memiliki risiko lebih besar mengalami dehidrasi dibandingkan orang dewasa, terutama karena tubuhnya yang membutuhkan cairan untuk mengatur suhu tubuh, produksi cairan tubuh, dan aktivitas sehari-hari.
Mengingat adanya risiko tinggi dehidrasi parah, maka dari itu Ibu dan siapapun yang merawat anak wajib mengenali ciri-cirinya dan mampu mengantisipasinya dengan cepat dan tepat.Saat dehidrasi terjadi, tubuh kekurangan air yang cukup yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi dasar dan vitalnya. Kurangnya cairan dapat mengganggu keseimbangan dalam tubuh dan memicu bahaya yang mengancam fungsi tubuh normal.
Anak-anak sendiri tidak lepas dari kondisi ini. Sebaliknya, anak-anak seringkali mengalami dehidrasi akibat muntah, diare, atau bahkan kombinasi keduanya atau muntaber. Faktor lainnya adalah ketika anak enggan minum karena luka di mulut atau radang tenggorokan, aktivitas fisik berat, atau terpapar panas terlalu lama. Faktor-faktor ini, dikombinasikan dengan kebutuhan fisiologi tubuh serta pola perilaku yang unik, membuat anak lebih rentan terkena dehidrasi dibandingkan orang dewasa.
Baca Juga: Anak Muntah Setelah Makan? Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya di Sini!
10 Tanda Dehidrasi pada Anak
Ciri-ciri dehidrasi anak dehidrasi dapat berbeda dengan orang dewasa. Pada anak-anak, tanda dehidrasi lebih kentara karena tubuh anak masih sangat rapuh. Terdapat beberapa indikator yang menunjukkan anak kemungkinan mengalami dehidrasi, berikut adalah 10 di antaranya:
1. Rasa haus berlebih
Ini adalah gejala dehidrasi pada anak yang paling jelas. Ketika anak mengalami dehidrasi, biasanya anak lebih cepat dan sering haus karena tubuhnya berupaya untuk memulihkan kebutuhan airnya secara alami.
2. Mata dan mulut kering
Dehidrasi dapat menyebabkan mata dan mulut tampak lebih kering dari biasanya. Hal ini disebabkan tubuh sedang menyimpan air untuk fungsi-fungsi vital tubuh lainnya, sehingga mengurangi produksi saliva dan air mata.
3. Urin berwarna gelap
Ketika anak dehidrasi, warna urinnya dapat berubah menjadi kuning gelap. Hal ini disebabkan ginjal anak sedang mencoba menyimpan air, sehingga urinnya lebih terkonsentrasi.
4. Tidak buang air kecil selama 6-8 jam
Gejala ini adalah tanda bahaya dehidrasi parah. Jarang atau susah buang air kecil mengindikasikan bahwa tubuh sedang menyimpan cairan sebanyak mungkin akibat kekurangan cairan.
5. Kepala cekung
Pada bayi, kepala berbentuk cekung atau empuk saat dipegang dapat menjadi salah satu tanda dehidrasi.
Baca Juga: Pahami Lingkar Kepala yang Ideal untuk Anak di Sini!
6. Sedikit atau bahkan tidak ada air mata saat menangis
Ketika menangis, air mata yang tidak keluar atau hanya sedikit dapat menjadi pertanda dehidrasi. Saat dehidrasi terjadi, tubuh akan menyimpan air untuk fungsi-fungsi penting tubuh lainnya.
7. Diaper jarang basah
Ketika mengalami dehidrasi, bayi Ibu biasanya menghabiskan kurang dari enam diaper basah setiap hari akibat jarang buang air kecil
8. Kulit kering dan keriput
Ketika dehidrasi, kulit anak akan tampak lebih kering dan tanpak keriput.
9. Napas dalam dan cepat
Dehidrasi dapat memicu perubahan pola pernapasan seperti napas yang lebih dalam dan cepat seperti tersengal-sengal.
10. Kaki dingin dan bernoda
Hal ini dapat menjadi indikator sirkulasi yang buruk akibat kekurangan hidrasi.
Baca Juga: Waspada Keracunan pada Anak! Simak Penjelasannya Berikut Ini
Apa yang Terjadi Jika Anak Mengalami Dehidrasi?
Ketika anak mengalami dehidrasi, dampaknya terhadap kesehatan, kebugaran, kognitif, dan fungsi emosional dapat dirasakan baik secara langsung maupun jangka panjang. Kondisi dehidrasi menurut penelitian sangat berkaitan dengan fungsi otak, mood, dan kesehatan secara keseluruhan.Dehidrasi dapat memicu berbagai gejala fisik pada anak-anak seperti kelelahan, mulut kering dan lengket, pusing, urin yang gelap, dan napas tersengal.
Selain itu, dehidrasi juga berdampak negatif terhadap mental anak. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari anak-anak dan remaja di Amerika Serikat kekurangan cairan akibat sedikitnya asupan air.Kekurangan cairan ini dapat berdampak besar secara negatif baik terhadap mood, kebugaran, dan kemampuan untuk berkonsentrasi.
Gejala seperti kegelisahan, kekurangan konsentrasi, ingatan jangka pendek yang buruk, serta rentang perhatian yang pendek kerap dikaitkan dengan dehidrasi pada anak.Jika masalah dehidrasi tidak segera diatasi, maka hal tersebut dapat berdampak pada risiko kesehatan jangka panjang. Dehidrasi parah dapat mengganggu alur cairan yang efisien di dalam tubuh, yang penting untuk mengantarkan hormon, senyawa kimia, serta nutrisi ke organ vital pada tubuh.
Gangguan tersebut juga dapat memicu rasa kegelisahan dan gejala lainnya yang terkait dengan kesehatan mental. Lebih jauh lagi, dehidrasi yang dibiarkan tanpa diatasi dapat mengurangi kualitas hidup anak dan kebugarannya secara menyeluruh.Makanya, sangat penting untuk menerapkan strategi agar anak mau dan bisa mendapatkan asupan air yang cukup.
Mendorong anak untuk minum lebih banyak air dapat mempengaruhi kondisi hidrasinya, sehingga hal tersebut memiliki pengaruh positif pada berbagai aspek dalam hidupnya, terutama performa di sekolah dan kesehatan tubuhnya.
5 Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak
Dehidrasi anak merupakan masalah penting yang membutuhkan perhatian langsung. Berikut adalah lima metode efektif untuk mencegah dan mengobati dehidrasi pada anak.
1. Perhatikan asupan cairan
Mendorong anak untuk meningkatkan asupan cairannya adalah langkah pertama untuk mencegah dehidrasi. Sederhananya, Ibu dapat memberikan anak air sedikit demi sedikit namun sering, terutama di cuaca panas atau ketika menjalankan aktivitas fisik.
Untuk bayi yang masih disusui, meningkatkan frekuensi menyusui dapat membantu, dan bayi yang mengonsumsi sufor atau MPASI berikan air seperti biasanya kecuali ketika anak muntah. Jika anak muntah, berikan makanan dalam jumlah kecil namun dengan frekuensi tinggi. Edukasi anak akan pentingnya cairan bagi tubuh sehingga anak rajin memperhatikan asupan cairannya sendiri.
2. Pola makan seimbang
Pola makan seimbang yang kaya akan buah dan sayuran yang mengandung tinggi air, juga dapat membantu menjaga kondisi hidrasi anak. Campuran sereal dengan susu, pisang, kentang tumbuh, dan makanan lain yang kaya air juga dapat membantu asupan cairan.
3. Mengenali dan menanggapi pertanda
Orang tua maupun perawatnya sedianya bisa mengenali dan menanggapi tanda dehidrasi pada anak termasuk kelelahan, mudah marah, mulut kering, urin gelap, dan lainnya. Dalam kondisi di mana anak sangat kelelahan atau terlalu lemah atau pusing sampai tidak bisa berdiri, maka perhatian medis sangat dibutuhkan.
4. Lakukan check up rutin
Kunjungan rutin ke dokter anak dapat membantu menangkap tanda-tanda awal dehidrasi. Ibu dapat menghubungi dokter anak jika anak tidak minum cairan dengan cukup, terlihat lelah, dan lainnya.
5. Konsumsi oralit atau larutan rehidrasi untuk mengatasi dehidrasi
Untuk dehidrasi parah, larutan rehidrasi seperti Pedialyte dapat membantu karena dia dapat menggantikan peran garam, gula, kalium, dan nutrisi lain yang hilang ketika dehidrasi. Dalam kondisi tertentu, mengonsumsi obat melalui infus di rumah sakit kadang dibutuhkan.
Baca Juga: Demam pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Menurunkannya
Asupan Nutrisi Tambahan untuk Anak
Metode yang disebutkan di atas dapat secara signifikan membantu mencegah dan mengatasi dehidrasi pada anak-anak. Selain itu, agar tubuh anak tetap sehat dan kuat, Ibu dapat memberikan Susu Bernas sebagai tambahan nutrisi harian anak. Susu Bernas diperkaya nutrisi penting yang berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan dan dapat berfungsi sebagai sumber nutrisi tambahan untuk anak-anak, terutama mereka yang berisiko mengalami dehidrasi.
Susu Bernas diformulasikan dengan kandungan Arginine dan Vitamin K2, yang mendukung penyerapan kalsium lebih optimal. Selain itu juga juga terdapat tiga sumber protein kompleks. Dengan sukrosa 42% lebih rendah dan rasa enak disukai anak, Susu Bernas , tersedia dalam rasa vanila, madu, dan coklat.
Susu Bernas diperkaya dengan DHA dan AA, Omega 3 dan Omega 6, serta kombinasi Prebiotik FOS dan Probiotik L.acidophilus. Susu Bernas juga mengandung 14 vitamin dan sembilan mineral, berkontribusi pada asupan nutrisi yang seimbang.